Diposkan pada Siyasah

Faktor Moral

aher_ogOleh: Ahmad Heryawan

Ustadz Sayyid Quthb dalam mukadimah tafsir Fi Zhilalil Qur’an mengkritisi peradaban kapitalis dengan pandangan bahwa peradaban materialis tersebut tegak berdiri seperti burung yang mengepakkan satu sayapnya yang perkasa, sedangkan sayapnya yang lainnya lemah lunglai.  Peradaban ini sukses mencapai kemajuan dalam bidang penemuan materi  tetapi gagal di bidang nilai-nilai kemanusian.  Peradaban berbasis idioligi kapitalis telah melahirkan kecemasan, kebingungan, serta berbagai penyakit jiwa dan saraf.

Kehampaan jiwa pada masyarakat peradaban kapitalis telah menghasilkan dekadensi moral yang luar biasa dan kejahatan kemanusiaan yang tak pernah terbayangkan. Seorang anak tega membunuh orang tuanya sendiri hanya karena persoalan video game.  Seseorang mengamuk di kampus dengan memberondongkan peluru dari senjatanya tanpa sebuah alasan yang jelas.  Hubungan badan antara anggota keluarga sedarah mulai sering kita dengar.  Pada gilirannya kehampaan jiwa pada masyarakat kapitalis tersebut akan meruntuhkan sendi-sendi peradaban materialis itu sendiri.

Demikianlah biasanya para pemikir Islam melakukan kritik terhadap ide-ide kapitalis.  Mereka menganggap kapitalisme telah berhasil mencapai kemajuan di bidang materi tetapi gagal di persoalan ruhiyah atau kejiwaan. Allah telah membukakan jalan bagi para pemikir Islam untuk menunjukkan borok-borok idiologi kapitalisme di bidang materi yang menjadi kebanggaan para pendukungnya. Sampai hari ini kapitalisme masih gagal mendistribusikan kesejahteraan materi kepada seluruh warga dunia.  Peradaban kapitalis gagal memberikan pemerataan kesejahteraan dan gagal melakukan pengentasan kemiskinan. Terjadi kesenjangan kehidupan antar negara, antar daerah dalam sebuah negara dan antar anggota masyarakat. Kegagalan kapitalisme sebenarnya sudah terlihat dari beberapa data statistik.

Seabrook (2003) pada bukunya The No-Nonsense Guide to World Proverty, sebagaimana dikutip oleh Dr. Dradjad H. Wibowo, mengungkapkan bahwa diperkirakan lebih dari 840 juta penduduk dunia mengalami malnutrisi dan 6 juta balita meninggal setiap tahun sebagai akibatnya.  Sekitar 1,2 miliar penduduk dunia hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 1 sehari.  Sekitar separuh penduduk dunia hidup dengan US$ 2 sehari. Sementara di lain pihak, penghasilan dari kelompok 1% terkaya di dunia setara dengan kekayaan 57% penduduk dunia.

Rapuhnya sistem ekonomi kapitalis sesungguhnya telah ditunjukkan melalui krisis dalam skala global yang telah terjadi berkali-kali.  Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1930 pernah terjadi krisis ekonomi dunia.  Pada tahun 1996-1997 terjadi kembali krisis keuangan yang melanda negara-negara Asia dengan di tandai rontoknya nilai mata uang beberapa negara Asia, termasuk Indonesia.

Peradaban dunia tidak lagi bisa dipercayakan kepada ide kapitalisme. Kegagalan ide kapitalisme seharusnya sudah bisa diterka dengan mudah, karena ide tersebut lari dari fitrah manusia. Ide kapitalisme gagal menghargai manusia secara utuh.  Kehidupan manusia tidak hanya di topang oleh aspek jasad dan akal.  Perlu hadir sebuah peradaban manusia yang memberikan perhatian secara integral terhadap seluruh aspek kehidupan manusia mulai dari akal, jasad hingga persoalan ruh atau moral.

Faktor utama yang menyebabkan pembusukan terhadap keberhasilan ide kapitalisme adalah tidak berperannya faktor moral. Kerusakan sistem kapitalis sebenarnya bersumber dari persoalan moral. Keserakahan yang berujung pada tindakan mementingkan diri sendiri dan kecurangan telah mendorong sistem kapitalis sedikit demi sedikit ke arah jurang kehancuran.  Keserakahan telah mengakibatkan ide kapitalisme gagal mendistribusikan kesejahteraan.  Korupsi yang telah mengakibatkan pengentasan kemiskinan di Indonesia berjalan di tempat juga dipicu oleh nafsu serakah.

Kinilah saatnya memulai sebuah gerakan yang mengintegrasikan nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai moral agama ke dalam sistem perekonomian. Moral keagamaan akan berfungsi sebagai kendali terhadap nafsu serakahnya manusia.  Mungkin ini rahasia besar mengapa bapaknya kapitalisme, Adam Smith, lebih dulu menulis buku tentang The Theory of Moral Sentiments sebelum The Wealth of Nations, rujukan para penganjur kapitalisme.

Para pedagang hendaknya tidak lagi bertindak curang dengan mengurangi timbangan.  Para pejabat dan birokrat harus menghindarkan diri dari kejahatan korupsi. Para pegawai swasta hendaknya selalu mengedapankan kejujuran dalam melaksanakan perkerjaannya. Para pengusaha tidak lagi serakah dalam mengambil profit atau keuntungan dan mulai memberikan perhatian besar pada kesejahteraan karyawannya. Alangkah indahnya dunia tanpa keserakahan.

Diposkan pada Siyasah

Demokrasi Menurut Pandangan Para Cendekiawan Muslim

EGYPT-CONSTITUTION-POLITICS-OPPOSITIONDemokrasi adalah sebuah tema yang banyak dibahas oleh para ulama dan intelektual Islam. Untuk menjawab dan memosisikan demokrasi secara tepat kita harus terlebih dahulu mengetahui prinsip demokrasi.

Prinsip Demokrasi

Menurut Sadek, J. Sulaymân, dalam demokrasi terdapat sejumlah prinsip yang menjadi standar baku. Di antaranya:

  1. Kebebasan berbicara setiap warga negara.
  2. Pelaksanaan pemilu untuk menilai apakah pemerintah yang berkuasa layak didukung kembali atau harus diganti.
  3. Kekuasaan dipegang oleh suara mayoritas tanpa mengabaikan kontrol minoritas
  4. Peranan partai politik yang sangat penting sebagai wadah aspirasi politik rakyat.
  5. Pemisahan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
  6. Supremasi hukum (semua harus tunduk pada hukum).
  7. Semua individu bebas melakukan apa saja tanpa boleh dibelenggu. Lanjutkan membaca “Demokrasi Menurut Pandangan Para Cendekiawan Muslim”
Diposkan pada Siyasah

Hanya PKS yang Solid

Islamedia – Hasil quick count bebrapa lembaga survey menunjukan selisih suara antara Fauzi Bowo dengan Jokowi tipis. MNC Research merilis Fauzi Bowo 47,09% dan Jokowi 52,91%. Sedang LSI Fauzi Bowo 46.19%, Jokowi 53.81%.

Dari hasil qucik count ini tampak ada kenaikan signifikan suara Fauzi Bowo di putaran dua. Dari 34,05% (putaran 1) menjadi 46,19% (putaran 2 quick count versi LSI) jadi ada kenaikan 12,14%.

Tambahan suara Fauzi Bowo dari mana?

Lanjutkan membaca “Hanya PKS yang Solid”

Diposkan pada Siyasah

Dukungan PKS Tak ‘Gratis’

Dukungan PKS kepada salah satu pasangan calon gubernur/wakil gubernur di Pemilukada DKI Jakarta putaran kedua nanti tak Cuma-Cuma. Ada syarat yang harus dipenuhi kedua calon.

Calon gubernur dari PKS yang gugur pada putaran pertama, Hidayat Nurwahid, mengatakan, partainya akan mendukung pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) pada Pemilukada DKI Jakarta putaran kedua jika pasangan itu bersedia meminta maaf atas tudingan pada PKS. “Selama kampanye pemilukada putaran pertama, Foke mengembuskan isu SARA dengan mengatakan kalau PKS itu Wahabi dan antimaulid. Lanjutkan membaca “Dukungan PKS Tak ‘Gratis’”

Diposkan pada Aqidah, Siyasah

Bayan DSP PKS tentang Ahmadiyah (1429 / 2008)

BAYAN
DEWAN SYARIAH PUSAT

PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
NOMOR : 17/B/K/DSP-PKS/ 1429

TENTANG

AHMADIYAH

Ahmadiyah atau Al-Qadiyaniyah adalah aliran keagamaan yang dibidani oleh penjajah Inggris bertujuan agar umat Islam tidak melakukan jihad menentang koloni terhadap Inggris. Didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India pada tahun 1889M/ 1309 H. Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiani (1835 -1908) mengaku sebagai al-masih, al-mahdi dan nabi akhir zaman setelah nabi Muhammad saw., dia juga mengaku mendapatkan wahyu yang disampaikan oleh malaikat Jibril, bahkan mengaku Allah berbicara langsung dengannya. Kumpulan wahyunya termuat dalam kitab Tadzkirah. Para pengikutnya mensejajarkan imamnya dengan nabi Daud as, Musa as, Isa as dan Muhammad saw.

Lanjutkan membaca “Bayan DSP PKS tentang Ahmadiyah (1429 / 2008)”